Christopher Robin: Mengubah Paradigma Membosankan Orang Dewasa
Apakah
kamu adalah orang yang menyukai Winnie The Pooh dan kawan-kawannya? Film
‘Christopher Robin’ ini akan membuat kamu bernostalgia dengan Pooh, Piglet,
Tigger, Eeyore dan kawan lainnya. Jika biasanya kita menonton versi kartunnya,
maka kini kita bisa menonton versi live
action. Mulanya saya pikir tokoh-tokoh lucu itu akan dijadikan versi 3D,
ternyata bentuknya macam boneka hidup.
Film
dibuka dengan adegan perpisahan Christopher Robin kecil dengan
sahabat-sahabatnya. Pooh dan yang lain menyiapkan pesta makan bersama sambil
bercanda. Christopher akan masuk sekolah asrama. Pooh yang seolah tidak sanggup
berpisah dengan Christopher, membuat janji untuk menunggu sahabat baiknya.
Namun, janji itu terlupa setelah Christopher Robin mulai beranjak dewasa. Kematian
sang Ayah membuat Christopher Robin makin jarang pulang ke rumah. Pemuda itu
tumbuh, sekolah hingga kuliah,, jatuh cinta lalu berkeluarga. Pooh hanya
menjadi seonggok masa lalu yang dianggap khayalan semata.
Film
ini menyuguhkan plot dan alur yang sederhana. Ketika film berjalan dari bagian
pertengahan awal hingga babak di mana Christopher Robin dewasa (diperankan Ewan
Mc Gregor) bertemu Evelyn terkesan lambat. Namun justru bagian menyentuhnya
dimulai di pertengahan. Jajajran penulis skenarionya juga menjanjikan. Di
antara ketiga penulis skenario, terselip nama Tom McCarthy yang juga ikut andil
dalam penulisan film kartun Up. Up adalah salah satu film animasi terbaik
Hollywood dengan cerita yang memesona banyak orang hingga kini.
https://variety.com/ |
Film
ini memiliki pesan utama yakni meskipun kita tumbuh dewasa, maka jangan
hapuskan sisi kanak-kanak kita. Christopher Robin sibuk bekerja di kantor
bernama Winslow. Christopher sangat sibuk mengurus pekerjaannya sampai memiliki
waktu sedikit untuk bersama keluarga. Evelyn, istri Christopher, berusaha
memberi pengertian jika putri mereka, Madelaine, lebih membutuhkan kehadiran
ayahnya ketimbang uang. Christopher tetap bersiteguh untuk mengurus laporan
yang harus dibuat atau kalau tidak beberapa karyawannya harus diberhentikan. Ia
harus membuat rancangan pengurangan pengeluaran perusahaan.
Alur
yang imajinatif, khas cerita anak, tidak membuat lantas cerita ini tidak layak
ditonton oleh orang dewasa. Karena film ini layak ditonton segala usia, maka
orang tua pun perlu untuk mengamatinya. Seperti biasanya, film produksi Walt Disney
tak lupa menyelipkan pesan moral. Puluhan tahun tak berjumpa, tak membuat Pooh
sulit mengenali sahabat kecilnya yang kini telah menjadi pria dewasa.
Kekonyolan yang diselipkan pada cerita juga membuat film ini menyegarkan.
Justru keasyikan itu dimulai ketika Pooh terpana melihat riuhnya kota London.
Terlihat
sangat lucu saat Christopher terpergok berbicara pada Pooh yang secara kasat
mata berwujud boneka. Sampai ketika mereka mencapai kampung halaman Christopher
di Sussex, petualangan berikutnya dimulai. Konfliknya sangat sederhana, yaitu Christopher
Robin yang tak lagi percaya pada imajinasi dan kehangatan persahabatan di masa
kecilnya. Ia merasa malu jika memiliki imajinasi macam kanak-kanak.
Meskipun
akhirnya setelah petualangan cukup melelahkan, Christopher Robin pun bisa
menerima kawan-kawan masa kecilnya, masalah belum usai. Christopher menjatuhkan
dokumen penting yang seharusnya ia bawa di dalam rapat penentuan kantornya.
Merasa bertanggungjawab, Tigger, Piglet, Pooh dan Eeyore pun nekat hendak
menyusul ke London. Untungnya mereka bertemu Madelaine. Petualangan berikutnya
pun tak kalah seru.
Mantra untuk kita yang mungkin sedang tertekan dengan kehidupan orang dewasa dari Pooh ini adalah
Keep Relax, Fun and Chill |
Sinematografi
film ini sangatlah bagus. Alur yang cenderung lambat di awal hingga membuat saya
mengantuk, bisa terobati dengan serunya petualangan Pooh dan kelucuan khas Pooh
bersama kawan-kawan. Nostalgia masa kecil pun terulang kembali. Endingnya juga
memberi pelajaran bahwa terkadang menyelesaikan masalah pelik hanya perlu otak
yang rileks dan mau berpikir out of the
box. Bagi pecinta Pooh yang ingin bercengkerama bersama keluarga sambil
mengenang masa kecil, maka wajib menonton film ini!
2 Komentar
makasih sharingnya
BalasHapussama2 :)
HapusSilakan berkomentar dengan sopan tanpa menyinggung SARA, ya ^_^