Review The King Eternal Monarch
Saat tulisan ini dibuat, saya baru saja menonton episode terakhir The King Eternal Monarch yang episode terakhirnya tayang di SBS dan bisa ditonton secara internasional di Netflix. Drama ini bisa saya sebut mendapat posisi teratas di jajaran drama terbaik 2020. Kim Eun Sok adalah penulis skenario terfavorit saya di Korsel sedangkan Kim Go Eun juga sangat saya idolakan sejak awal 2017 lalu. Review The King Eternal Monarch ini adalah tulisan yang paling cepat saya buat setelah dramanya usai.
Ketika pengumuman drama baru dari Kim Eun Sok muncul pada pertengahan 2019 lalu, saya langsung berdebar karena menunggu siapa pemeran utama yang akan beruntung menjadi pilihannya. Kim Eun Sok terkenal sebagai penulis naskah yang juga telah memiliki gambaran siapa aktor dan aktris yang bisa tampil menghidupkan naskahnya di layar kaca. Lee Min Ho menjadi highlight pertama karena ini drama pertamanya pasca wamil. Ya, aktor ini bukan favorit saya tetapi kita tahu jika Lee Min Ho memiliki pesona tersendiri di tiap projectnya, jadi setelah membaca sinopsis dramanya, saya ingin tahu bagaimana si Pangeran Hallyu memerankan Sang Raja dari dunia paralel.
Saya hampir berteriak ketika membaca berita
Kim Go Eun yang akhirnya setuju menjadi aktris pemeran utama. Wow, jika sampai
aktris idola saya ini bersedia, pasti ada sesuatu yang menantang baginya. Perlu
diketahui, Kim Go Eun tidak sembarangan menerima project. Ia lebih sering menerima project film layar lebar. Belasan award bergengsi bisa diraih di
film debutnya A Muse tanpa pengalaman
berakting di televisi. Hanya dengan dua drama, yakni Cheese In The Trap dan Goblin,
saya bisa melihat dua karakter yang sangat berbeda. Oke, kalau ini ditulis
terlalu panjang malah jadi tulisan fangirling
bukannya review, hahaha. (Baca juga: Review Sunset In My Hometown)
Kejeniusan Kim Eun Sok dalam Penulisan Naskah
Kim Eun Sok adalah penulis yang berani menantang dirinya untuk menulis berbagai genre dan mencoba elemen-elemen baru dalam naskahnya. Coba sedikit flashback lagi, ia populer di drama romantis Lover in Paris, menjadi trendsetter di fantasy-romance Secret Garden, menunjukkan bahwa persahabatan antar pria juga sangat menarik untuk jadi drama di Gentlemen’s Dignity, betapa dekatnya hidup dan kematian di Goblin, dan betapa kerasnya peran para pejuang melawan penjajah di Mr Sunshine. Kim Eun Sok mencampurkan elemen fantasi, thriller, Matematika, dan sains ilmiah di The King Eternal Monarch. Sebuah gaya baru yang belum saya temui di drama lain.
(Baca Juga: Review Mr Sunshine)
Review The King Eternal Monarch ini mungkin akan sedikit lebih kompleks ketimbang review drakor lain karena elemen gabungan genrenya saja sudah membuat banyak penonton terbagi menjadi tiga bagian.
·
Penonton yang memutuskan tidak menonton karena
tidak paham alur sejak dua episode pertama atau menganggap dua pemeran utam tidak punya chemistry.
· Penonton yang tetap menonton karena menyukai chemistry tokoh serta penasaran sambil mencari teori dari penonton lain yang lebih paham lewat hashtag Twitter.
· Penonton yang paham, menebak teori, melakukan riset keilmuan di internet, lalu membuat thread di Twitter (saya termasuk di sini, ada beberapa yang meleset namun sebagian lagi benar karena bantuan riset fakta sains dan Matematikanya).
Ini screenshot teori yang saya riset dan menghubungkannya dengan drama, bisa diklik di sini.
Lumayan rame juga yang retweet dan like.😆
Drama ini menceritakan tentang dunia paralel yang disebut Republik Korea (Korea Selatan) dan Kerajaan Corea. Lee Gon (Lee Min Ho) adalah seorang raja tangguh dan bijak yang juga memiliki otak jenius sebagai ahli Matematika di Kerajaan Corea. Lee Gon menjadi raja sejak usia 8 tahun setelah tragedi pengkhianatan pamannya Lee Rim (Lee Jung Jin) di tahun 1994. Lee Rim membunuh ayah Lee Gon dan mengambil seruling Manpashijeok, sebuah benda pusaka kerajaan untuk memenuhi ambisinya.
Lee Rim adalah anak pertama kakek Lee Gon
dari seorang selir, ia tidak terima melihat adiknya yang terlahir dari
permaisuri menjadi raja. Ternyata Manpashijeok yang terbelah karena tidak
sengaja ditebas Lee Gon kecil, masih bisa digunakan untuk menjelajahi dunia
paralel. Lee Rim kabur ke Republik Korea lalu menemukan fakta jika di dunia ini
orang-orang terlahir dengan wajah sama namun sifat dan takdir kehidupan berbeda.
Manpashijeok mengantarkan Lee Rim untuk membuka gerbang paralel.
Melihat kesempatan tersebut, Lee Rim membunuh doppelgangernya (kembaran) yang lumpuh di Republik Korea. Ia juga seenaknya membunuh siapa saja untuk memuluskan rencana jahatnya. Lee Rim sengaja membawa orang-orang dari Kerajaan Corea dibawa ke Republik Korea setelah doppelganger di tempat yang dituju telah dibunuh terlebih dahulu. Lee Rim menempatkan orang-orang yang setia dan ia paksa menjalankan tugas demi memuluskan niatnya untuk menguasai dua dunia.
Kisah Romantis Beda Dunia dan Peran Ganda Karakter
Jung Tae Eul (Kim Go Eun) adalah detektif polisi yang sangat berdedikasi dengan tugasnya serta memiliki karakter jujur. Di malam Lee Gon tersesat di Republik Korea dengan menunggangi kudanya Maximus, Jung Tae Eul curiga soal latar belakang Lee Gon. Alur pun berjalan dan kita akan disuguhi chemsitry super indah dan mengharukan antara Tae Eul dan Lee Gon. Percintaan dua dunia dengan tugas untuk memburu Lee Rim makin membuat hati penonton ikut hanyut serta takut.
Alur yang digunakan drama ini campuran. Karena bertemakan sains ilmiah, kita akan banyak menemukan dialog sulit yang diucap Lee Gon terkait ilmu pengetahuan. Selain alur maju-mundur sebagai potongan puzzle, Lee Gon mengurai misteri penggunaan Manpashijeok dan alasan mengapa ia bisa melintasi dunia paralel lewat hitungan Matematika. Kita diajak berkenalan dengan akar bilangan prima (waktu ketika dua dunia terhenti saat Lee Gon atau Lee Rim melewati gerbang paralel), teori doppelganger, dunia antara angka 0 dan 1 yang disebut keabadian (infinity number), dan teori relativitas (menjelaskan bagaimana Manpashijeok bisa membuat penggunanya melakukan time traveling).
Berbeda dengan drakor lain yang mengusung tema time traveling serupa, drama ini mengusung legenda beserta fakta ilmiah yang menjadi remah-remah di tiap episode agar Lee Gon mampu menuntaskan misteri Manpashijeok. Keunikan lain adalah beberapa pemeran yang harus berakting dalam dua karakter bertolakbelakang dari dunia berbeda. Jung Tae Eul memiliki doppelganger di Corea dengan nama Luna (Kim Go Eun). Luna adalah seorang yatim piatu yang terbiasa hidup di jalanan dengan mencuri dan sesekali melakukan kekerasan. Jo Yeong (Woo Do Hwan) di Kerajaan Corea adalah seorang pengawal utama Lee Gon yang sangat cakap, tegas, dan terampil memegang senjata. Kebalikannya Jo Eun Sop (Woo Do Hwan) di Republik Korea adalah seorang pemuda dengan dialek Busan yang sangat kocak, lumayan norak, dan kocak.
Selain kharisma dan akting Lee Min Ho yang snagat mengagumkan di The King Eternal Monarch, saya terkagum-kagum dengan kepiawaian Kim Go Eun yang hanya dengan sorot mata saja bisa kita kenali bedanya antara Luna yang penuh ketakutan dan culas serta Jung Tae Eul yang pemberani.
Lee Jung Jin sebagai Lee Rim juga tak perlu
berteriak keras untuk menyebarkan aura kejamnya. Saya merinding hanya dengan
melihatnya berdiri dengan senyum sinis. Jung Eun Chae juga tampil meyakinkan
sebagai Perdana Menteri haus kekuasaan, ia bisa menghapus jejak aktingnya
sebagai polisi di The Guest. Woo Do
Hwan menjadi bintang juga karena kekerenannya mendalami dua karakter yang sangat
berlawanan.
Aktor dan Aktris yang Layak Mendapat Award
Secara keseluruhan drama ini layak menyabet penghargaan dari naskah terbaik, soundtrack yang sulit dilupakan, sinematografi menakjubkan (meski di awal ada beberapa unsur CGI yang kurang halus, seiring bertambahnya episode semuanya menjadi lebih baik), dan aktor/aktris yang sangat layak mendapat award.
Untuk mengenang para pemeran yang hebat dan multitalenta ini akan saya jabarkan sekilas detail karakter.
Lee Gon
Lee Gon adalah gambaran seorang raja berkuda putih yang menjadi impian para gadis pecinta dongeng. Sebagai raja tentu saja Lee Gon harus menjaga attitude dan hampir tidak saya temukan momen Lee Gon mengumpat. Inilah pertama kalinya saya melihat Lee Min Ho bersuara dalam. Meskipun ia cinta setengah mati dengan Jung Tae Eul, Lee Gon sangat paham jika tugasnya untuk mengembalikan keseimbangan dua dunia paralel dan menangkap Lee Rim jauh lebih penting. Kisah cintanya menguras air mata dan membuat baper.
Jung Tae Eul/Luna
Jung Tae Eul |
Jung Tae Eul adalah detektif polisi yang
tomboy, ceplas-ceplos, dan berdedikasi pada tugasnya. Semenjak bertemu Lee Gon,
Tae Eul tak lagi beranggapan jika bumi itu datar. Saya suka perkembangan karakter
yang logis dari Tae Eul. Ia menganalisa perlahan soal fakta dunia paralel, tidak
serta-merta percaya. Rasa cintanya tumbuh karena Lee Gon membuktikan jika semua
perkataannya bukanlah kebohongan.
Luna |
Lewat Tae Eul kita belajar untuk memberikan yang terbaik untuk cinta seakan hari ini adalah hari terakhir. Kisah cintanya juga sangat dewasa karena Tae Eul tidak menghalangi Lee Gon untuk menyelesaikan tugas meskipun risikonya mereka tidak akan bertemu selamanya. Sebagai sosok Luna, kita akan merasakan nuansa tegang dan penuh kekejaman hanya dari sorot mata. Luna yang tak punya apa-apa, sangat mudah melakukan kejahatan demi ego pribadinya. Meskipun begitu, Luna juga punya sisi lembut yang muncul di beberapa adegan.
Jo Yeong/Jo Eun Sop
Eun Sop dan Jo Yeong |
Dua karakter ini telah saya singgung di atas. Mulai dari cara bicara, cara berpikir, hingga bergerak sangatlah berbeda. Kita bisa membedakan sosok Jo Yeong dan Eun Sop lewat tatapan mata dan jenis suara. Saya jadi ingin melihat project Woo Do Hwan lainnya. Lewat sosok Jo Yeong kita akan belajar soal persahabatan dan kesetiaan.
Lee Rim
Bagi saya sosok antagonis memegang peran sama pentingnya dengan pemeran utama. Tetapi kembali lagi, di naskah Kim Eun Sok, semua pemeran dari yang utama, antagonis sampai pendukung jelas ada tugasnya. Lee Rim kini menempati posisi kedua sebagai tokoh antagonis kharismatik (dan juga tampan, jangan lupakan itu LOL) setelah Mo Tae Gu (Kim Jae Wook) di Voice. Otaknya juga cerdas tetapi sayangnya digunakan untuk mendukung keserakahannya dan membunuh siapa saja tanpa pandang bulu.
Koo Se Ryong
Karakter Koo Se Ryong ini sebenarnya menjadi girl crush buat saya. Ia sangat cantik, cerdas, dan ambisius. Terbukti sebagai anak pedagang ikan di pasar, Koo Se Ryong menapaki karir pembaca berita hingga menjadi Perdana Menteri perempuan pertama di Kerajaan Corea. Sayangnya ambisi itu juga dibarengi ketamakan. Ia ingin menjadi Ratu bukan karena menyayangi Raja dan kerajaan, tetapi agar memiliki kekuasaan tak terbatas tanpa masa jabatan. Koo Se Ryong rela melakukan apa saja, meski cara licik, demi mendapatkan keinginannya.
Walaupun tidak mendapat rating fantastis di Korsel, drama ini meraih hasil menakjubkan di mancanegara. Belasan negara mencatat The King Eternal Monarch di posisi puncak atau lima besar drama yang ditonton di Netflix. Tiap minggu drama ini menjadi super trending di Twitter. Inilah drakor yang pertama kali saya tonton bisa membuat pemirsanya menulis panjang tentang teori dan melakukan riset. Ini rekor baru bagi Kim Eun Sok setelah sukses menyajikan Mr Sunshine sebagai drama historikal terbaik pada 2018. Review The King Eternal Monarch ini tak cukup untuk menggambarkan pesonanya, selamat menonton!
8 Komentar
Senangnya yang punya koneksi internet yang Netflix nya ngga di blokir. Jadi bisa nonton film2 yang beragam. Semoga Telkomsel lekas insyah dan buka blokir netflix :-)
BalasHapusCoba cari web aja mas. Saya pakai telkomsel jadi nonton di web hehehe kaya dramacool
HapusSaya sejauh ini belum terlalu pengen nonton drama itu, tp kok ya pas baca review ini jd mulai tertarik yaa. .
BalasHapusCuus nonton. The best in mbaak
Hapusaku baru nonton sampe eps 13. malam ini mmau marathon nyeleseiin semua sisa eps nyaaa :D. penasaran.. jujurnya banyak yg aku msh blm ngerti... tp moga2 setelah aku tamatin drakornya, jd paham kenapa alurnya begini begitu :D.. reviewnya ciamik mbaa... yg blm nontonpun pasti jd penasaran pgn liat :D.
BalasHapusSemangat kurang dikiit
Hapusmakasih reviewnya
BalasHapusSama-sama
HapusSilakan berkomentar dengan sopan tanpa menyinggung SARA, ya ^_^